Quantcast
Channel: star museum~ SMfamily » tiffany
Viewing all articles
Browse latest Browse all 9

SiFany- Untitled Love Story

$
0
0

SIFANY COUPLE : Untitled Love Story- I Must Be Bad (siwon side)

Author                  : Han Ra Mi

Main Cast            : Choi Siwon & Tiffany Hwang

Other Cast          : taeyeon, kyuhyun, donghae, Jessica n other Super Generation member.

Genre                   : Life, Sad, romance, friendship

Rating                   : PG- 15

Length                 : twoshoot (maybe)

Recommended song : Tiffany – I’m alone (by my self)

Siwon- I must be bad

Gambar

Berhubung siwon side, jadi Siwon pov semuanyaaaaa ^^

Cham motnan sarami najyo

(Aku seperti orang yang jahat)

Apeun geudael motbwatjyo

(tidak tahu kau dalam kesulitan)

dwineutge geudael aljyo

(aku sangat terlambat menyadarinya)

wae nan?

(kenapa aku?)

Semua yang dengan atau tidak sengaja terjadi antara aku dan dia selalu membuat aku terkesan jahat dimata semua orang. Terutama hyung dan dongsaengku di super junior. Mereka sering berkata aku keterlaluan, aku terlalu tak acuh ataupun yang lainnya. Aku selalu kesal setiap kali mereka berkata seperti itu. Karena bagaimana aku bisa peduli dan perhatian pada yeoja itu, sedang pernikahan yang terjadi antara kami adalah ‘perjodohan’. Tapi untuk kali ini aku harus mengakui bahwa semua perkataan hyung dan dongsaengku itu benar. Bagaimana tidak? Aku bahkan sampai tidak menyadari bahwa istriku, sang pemilik ‘eye smile’ di groupnya itu sedang hamil.

“tiffany tak pernah mengatakannya pada siapapun, wajar jika kau tak tahu dan hal seperti ini terjadi. Jangan salahkan dirimu sendiri…. Hahh, bagaimana bisa dia menyembunyikan kehamilannya dari semua orang, bahkan padaku leadernya sendiri juga padamu suaminya. ” Ucapan taeyeon memang benar, tiffany tak pernah mengungkapkan kehamilannya pada siapapun.

“tapi tetap saja aku bersalah atas semua ini.” Sanggahku, leader snsd ini hanya menghela napas panjang dan menatap ke langit- langit ruang tunggu rumah sakit ini. Mungkin dia juga merasa begitu. Dia juga merasa bahwa aku bersalah hingga kondisi tiffany sampai seperti ini. Mungkin ucapannya tadi hanya sekedar untuk menghiburku. Bagaimana mungkin seorang suami tak tahu istrinya hamil dan membiarkannya bekerja keras, menyanyi dan menari hingga mengalami pendarahan hebat saat ini?

haruharu geudael ango algo saratjiman

(mengenalmu hari demi hari)

maeumi manhi jichyeonayo?

(apakah hatimu terlalu lelah?)

hanbal dagagamyeon deo dachyeoganeun uri

(dalam setiap langkah, kita terluka bahkan lebih)

“kau benar hyung. Kau yang bersalah.” Kyuhyun tiba- tiba buka suara. “kyu…” sungmin mencoba menahan mulut pedas kyuhyun. Walaupun perkataan kyuhyun terdengar menyakitkan ketika dia sedang marah, tapi kyuhyun selalu mengatakan hal yang sebenarnya. Dia tidak memikirkan bagaimana akan perasaan orang lain, tapi dia memikirkan bagaimana orang lain harus tahu dan menyadari kesalahan yang telah terjadi.

Yaa, semua ini memang terjadi karena kesalahanku. Walaupun tiffany tak mengatakan bahwa dia sedang hamil, tapi bukankah seharusnya aku menyadari segala perubahan yang ada dalam diri tiffany belakangan ini? Benar, belakangan ini tiffany berbeda. Tiffany sering terlihat seperti menahan rasa sakit. Dia sering tak bernafsu makan, kalaupun makan dia lebih sering memakan buah- buah yang sangat asam. Tiffany juga sering mengeluh mual dan hampir selalu menahan napas ataupun menutup mulutnya saat memasakan makanan untukku. Tiffany juga sering tiba- tiba muntah.

Flashback

“ini sarapannya siwon-ssi.” Ucap tiffany sambil menyodorkan piring berisi beberapa potong roti tawar padaku.

“kau tahu betapa padatnya jadwalku hari ini bukan? Dan kau hanya menyediakan roti tawar dengan dilapisi selai? Kalau kau tak suka jadi istriku, katakan itu pada oemmamu dan mintalah izin untuk bercerai denganku.”

“mianhae, aku sedang tidak enak badan. Makanya hanya menyiapkan itu. kau mau sarapan apa?” ada apa dengannya, biasanya dia selalu bertanya seperti itu dengan eyesmilenya.

“aku akan sarapan diluar. Aku pergi.” Tiffany menahan tanganku, sebenarnya tak kuat. Tapi bagaimanapun tak mungkin aku menghepaskannya, aku tak setega itu. karena walau disebabkan perjodohan yang dilakukan orang tua kami, yeoja ini tetaplah istriku. Lagipula, sebenarnya dia tak melakukan kesalahan besar pagi ini. Moodku saja yang sangat buruk karena aku sangat lelah tapi segudang schedule sudah menantiku hari ini. Tapi, bukankah tiffany juga sibuk dengan snsd?

“duduklah, aku akan membuatkan nasi dan sup untuk sarapanmu. Mianhae…”

“tak perlu, aku akan sarapan diluar sebelum ke lokasi.”

“sebentar saja. Tunggulah sebentar. Aku akan meyiapkan sarapan untukmu. Kita sarapan bersama, ne?” ucap tiffany masih sambil menahan pergelangan tanganku. Aku hanya menatap lelah padanya, namun akhirnya mengalah dan duduk dikursi meja makan sambil memerhatikannya memasak. Tiffany tampak beberapa kali menutup hidungnya, lalu berjalan kesisi lain meja masak dan membuang napasnya disana. Dia memasak sambil kerap kali menahan napasnya dan terlihat tak merasa nyaman. Ada apa dengannya?

Aku terus memerhatikan tiffany memasak dari meja makan. Entah kenapa, memerhatikannya membuatku ingin melakukan apa yang kulakukan sebulan dan dua minggu yang lalu pada tubuhnya. Menjadikannya milikku seutuhnya. Aku mulai bangkit dan melangkahkan kaki panjangku mendekati tiffany. Namun tiba- tiba tiffany membalikkan tubuhnya dengan menutup hidungnya. “siwon-ssi, parfurmu s-sa…hueekkk” tiba- tiba tiffany berlari ke kamar mandi dan muntah- muntah.

Flashback off

nan sorieobsi uljyo

(aku menangis tanpa suara)

nan nunchioebsi utjyo

(aku tertawa tanpa sadar)

geudae dwieseo gajima gajima

(dibelakangmu aku menelan kata jangan pergi.. jangan pergi)

geu mareun samkyeonaejyo

(menelan luka)

“kau keterlaluan hyung. Kau terlalu acuh padanya.bagaimana mungkin kau tak menyadari hal seperti ini pada istrimu? Cihh… atau bahkan mungkin kau masih tak menganggapnya sebagai istrimu?” kyuhyun kembali buka suara.  ‘tak menganggapnya sebagai istri’ aku merasa tak lagi seperti itu belakangan ini. Awalnya aku memang sangat membenci perjodohan yang dilakukan orang tua kami. Karena jika publik mengetahuinya, aku takut ini akan mengganggu karir yang sudah kubangun dengan susah payah. Tapi dua bulan ini aku begitu menginginkannya hampir setiap malam aku melihatnya saat pulang dari scheduleku.

“oppa, sudahlah… tenangkan dirimu. Siwon oppa juga sangat terpukul atas kejadian ini.” Ucap seohyun berusaha menenangkan namja chingunya itu. “terpukul? Aku tak yakin… atau kau hanya menganggapnya sebagai pelampiasan nafsu biologismu hyung?” lanjut kyu. “kyu-ah, hentikan!” benarkah aku menginginkannya hanya sebagai tempatku menyalurkan nafsu biologisku? Tidak, aku yakin tidak lagi. Aku merasa mulai mencintai tiffany. Akan sangat sulit bagiku memulai hari tanpa melihatnya tetap tersenyum ceria walau aku memarahinya.

“mianhae…” hanya kata- kata itu yang mampu keluar dari bibirku saat ini. “kau minta maaf pada siapa hyung?” Tanya kyuhyun sinis. “mianhae, jeongmal mianhae.” Tanpa menjawab pertanyaan kyuhyun aku kembali minta maaf. Namun tiba- tiba kyuhyun menarik kerah kemejaku dan berteriak “untuk apa kau minta maaf? Pada siapa kau melakukan kesalahan, hah? Pada kami? Tidak babo! … Kau tahu? Tiffany sudah sepert adik kandungku sendiri! Tidakkah dia selalu bersikap baik dan ceria padamu? Kenapa kau membuatnya jadi seperti ini hyung?”  bugh, kepalan tangan kyuhyun yang penuh emosi mendarat dipipi kiriku. “kyu!” “oppa!” ucap member yang lain. Aku jatuh tersungkur tapi aku sama sekali tak berniat untuk membalasnya. Aku rasa aku pantas mendapatkan pukulan dari seluruh member bahkan seisi dunia atas sikapku pada tiffany selama ini. “oppa, kaja kita pergi… kau perlu udara segar.” Seohyun menarik lengan kyuhyun meninggalkan ruangan tunggu ini.

“tidakkah kau melihat sesuatu yang berubah pada tiffany belakangan ini siwon-ah?” kali ini donghae hyung yang bicara. Aku tak menjawab, hanya bergerak bangun dan kembali duduk dengan bantuan taeyeon yang sejak tadi tak bergeming dari bangku disebelahku. “bukankah seorang yeoja yang sedang hamil memiliki tanda- tanda tersendiri?” lanjut donghae hyung. Aku tetap tak menjawab, hanya menundukkan kepalaku. “tidak pernahkah tiffany terlihat seperti menahan rasa sakit? Pernahkah tiffany tak bernafsu makan? kalaupun makan dia lebih sering memakan buah- buah yang sangat asam dari pada nasi. Juga tidak pernahkah Tiffany mengeluh mual dan tampak selalu menahan napas ataupun menutup mulutnya saat memasakan makan dengan bau yang menyengat ?. Apa Tiffany tidak pernah tiba- tiba muntah- muntah, siwon-ah? Bukankah itu tanda- tanda kehamilan? Tidak pernahkah kau melihat hal- hal seperti itu terjadi pada diri tiffany?” aku hanya diam tak menjawab pertanyaan donghae hyung. Benar, aku melihat semua kelainan pada diri tiffany itu. Tapi, sikap tak acuhku membuatku menutup mata dari semua itu. “apa kau merasakan semua itu? KENAPA KAU TAK MENJAWAB CHOI SIWON?” “LEE DONGHAE DIAM!”  donghae hyung berteriak padaku tapi Jessica justru yang membalasnya dengan menuruhnya diam.

“mianhae oppa…”ucap Jessica, aku hanya menatapnya yang juga sedang menatapku. “walau tiffany tak mengatakannya, sesungguhnya aku merasa ada yang berbeda dari tiffany. Bagaimanapun aku lebih sering dekat dengannya dan sekamar dengannya, aku menyadari ada yang salah pada diri tiffany. Belakangan aku menyadari tiffany sepertinya sedang hamil.” Jelas Jessica yang membuatku terhenyak. Yang lainpun tampak terkejut “mwo? oennie tahu dan hanya diam saja?” Tanya sooyoung. Sementara leader mereka hanya menatap tajam pada Jessica. “apa yang bisa kulakukan jika tiffany sendiri berusaha membuat semuanya tak terlihat? Apa yang harus kulakukan jika tiffany sendiri yang menyembunyikannya dari semua orang? Bahkan suaminya sendiri…” ucap Jessica, dengan kalimat terakhir dia ucapkan dengan sangat lirih, membuat hatiku semakin teriris- iris.

cham geudaen areumdapjyoini

(kau sangat indah)

cham geudael saranghaetjyo

(aku sangat mencintaimu)

Ichyeojindan geon geotjimal geotjimal

(kukatakan bahwa aku akan pergi, aku berbohong)

goetjimal hinaeyo

(aku berbohong)

“bagaimana keadaannya dok?” tiba- tiba taeyeon berdiri. Ternyata dokter yang menangani tiffany telah keluar dari luar UGD. “Apa sebenarnya nona hwang telah menikah?” Tanya dokter itu. “ne, saya suaminya.” Jawabku mantap. Kurasa ini pertama kalinya dengan yakin aku mengakui pernikahan antara aku dan tiffany. “bisakah kita bicara berdua didalam? Ada yang harus saya jelaskan dan meminta persetujuan anda untuk tindakan selanjutnya yang akan kami lakukan.” “ne, baiklah.” Aku mengikuti dokter itu untuk mendengar penjelasannya.

**skip

Tiffany telah seminggu ini berada di rumah sakit. Dokter telah melakukan operasi padanya. Tapi tiffany masih koma dan sedang dalam masa kritis pasca operasi.  Namun aku tak akan beranjak kemanapun hingga tiffany sadar, aku berjanji tak akan lagi menyia-nyiakannya. Aku bersumpah akan menjaganya sepenuh hatiku setelah ini. Aku yakin tiffany akan segera sadar. Aku terus menggenggam tangan tiffany yang tak tertusuk jarum perih infus. Dan terus mendoakannya dalam hatiku.

“mianhae…” ucap seseorang sambil menepuk bahuku. Ternyata itu adalah tangan donghae hyung, juga ada kyuhyun dengan senyumm evilnya dan uri leader dengan senyum angelnya di balik tubuh donghae hyung. “untuk apa minta maaf? Aku yang bersalah.” Ucapku kembali. “ne, kau memang bersalah. Tapi bukan pada kami hyung, melainkan pada tiffany. Tapi, kami bersalah padamu. Tak seharusnya kami berkata seperti itu. Mianhae…kami terlalu emosi waktu itu.” Jelas kyuhyun yang hanya kutanggapi dengan senyuman. Aku merasa terlalu tak berdaya saat ini untuk banyak berbicara dan mengalihkan mataku dari menatap tiffany.

jebal gajima gajima

(kumohon jangan pergi, jangan pergi..)

dorawa dorawa

(kembalilah kembalilah..)

“tiffany yeoja yang sangat kuat. Semua akan baik- baik saja.” Ucap leeteuk hyung sambil mengelus bahuku. “ne. pasti.” Jawabku singkat sambil berusaha tersenyum. “Kami harus pergi, hari ini ada beberapa schedule. Setelah selesai kami akan langsung kembali ke sini.” Pamit leeteuk hyung. “mian merepotkan kalian.” “Apa yang kau bicarakan hyung.” Tawa kyuhyun. “baiklah kami pergi. Jangan lupa makan siwon-ah.” Ucap donghae hyung dan beranjak menuju pintu. Namun sebelum membukanya leeteuk hyung membalikan badannya dan kembali berkata “kau harus menuruti ucapan dinghae. Kau harus punya banyak energy untuk menjaga tiffany.” Aku hanya menanggapi dengan senyuman juga anggukan kepala.

Setelah mereka pergi aku kembali menatap tiffany sambil menggenggam tangannya dan berdoa. Aku yakin dia pasti akan segera sadar dan baik- baik saja. Aku merasa sangat sedih melihatnya yang selalu ceria jadi seperti ini.  “fany-ah… apa kau benar- benar lelah denganku selama ini? Kenapa tidurmu lama sekali? Mianhae, jeongmal mianhae. Jangann lama- lama disana, ne? segeralah kembali ke sisiku. Bogoshippo. Sarangahe, jeongmal saranghae fany-ah…” ucapku lirih lalu mengecup tangan dan kedua mata tiffany.

It’s not the end…

Ngerasa gantung yaa? Gak jelas? Di sebelah mananya aja? Tenang …ini bukan oneshoot. Masih ada part selanjutnya yang bakal jelasin dari sisi tiffany juga. Mudah- mudahan yang kalian anggap gak dijelasin dipart ini bakal ditemuin di part selanjutnya. RCL bukan Read Close Lari yaa… keke, kita RLC aja *RLC = Read Like Coment…

Gomawo chingu..



Viewing all articles
Browse latest Browse all 9

Latest Images

Trending Articles





Latest Images