Quantcast
Channel: star museum~ SMfamily » tiffany
Viewing all articles
Browse latest Browse all 9

SiFany : My Love is you (sequel I Love You)

$
0
0

SiFany                 : My Love is you (sequel I Love You)

Author                  : Han Ra Mi
Main Cast            : Tiffany Hwang & Choi Siwon

Other Cast          : -

Genre                  : romance, family

Rating                   : PG- 13 , and little bit NC

Length               : Ficlet (soalnya ini pendek)

 the real i love you

Akhirnya bisa di post juga sequelnya Sifany : I Love You… masih inget ceritanya? Kalau dah lupa buka library and baca lagi yaa… oh ya, bacanya sambil dengerin lagi Suju- Love You More and SNSD- Complete mudah- mudahan tambah asik.

Semuanya author pov

“jadi, dari tadi kau hanya duduk disana?” tanya tiffany pada namja yang berada disampingnya, choi siwon.

“ne. aku tak mungkin meninggalkanmu sendirian di rumah dengan suasana hatimu yang seperti itu, fany-ah.” Jawab siwon sambil mengelus lembut kepala tiffany yang berada di bahunya.

“seperti itu, seperti apa?” siwon tak lagi menjawab. Dia hanya menatap lembut tiffany dari samping dengan senyuman manis di wajahnya. Keduanya kembali terdiam selama beberapa menit.

“apa kau merasa nyaman?” tanya siwon memecah keheningan diantara mereka.

“ne, ternyata bahumu sangat nyaman.”

“bukan itu.”

“lalu?” tanya tiffany tak mengerti.

“dua tahun hidup bersamaku. Apa kau merasa nyaman? Aku bahkan tak pernah mengajakmu dinner di luar. Aku tak pernah mengucapkan saranghae, bogoshippo, atau kalimat cinta yang lainnya. Aku tak pernah bersikap romantis padamu. Tidakkah aku sangat tak acuh?” Jelas siwon dengan mengalihkan wajahnya kearah lain, tanpa berani menatap tiffany. Tiffany menarik kepalanya dari bahu siwon, siwon pun melihat kearah tiffany. Namun langsung menunduk tak berani menatap tiffany lagi. Tiffany tersenyum lembut menatap siwon yang menunduk. Tiffany menggerakkan jari jemarinya, ingin menyentuh wajah siwon. Namun tiffany mengurungkan niatnya. ‘aku tak boleh lancang’ batin tiffany.

“aku merasa sangat nyaman. “jawab tiffany masih menatap siwon walau siwon tak menatapnya.

“benarkah?” tanya siwon tak percaya, namun tetap menunduk.

“walau kau pulang larut malam, kau pasti belum makan malam. Jadi, aku selalu punya teman saat makan malam. Kau juga selalu sarapan bersamaku walau kau sedang terburu- buru. Kau selalu mengirimiku pesan agar aku makan siang dengan baik. Atau bahkan jika tak terlalu sibuk kau akan pulang hanya untuk makan siang bersamaku walau aku sudah membawakanmu bekal. Kau juga selalu mengkhawatirkan kesehatanku. Melarangku melakukan hal- hal yang tak baik untukku. Memeperhatikan hal- hal yang kukerjakan. Kau juga sangat menyayangi oemma dan dongsaengku seperti kau menyayangi keluargamu. Tidakkah kau sangat baik padaku? Aku benar- benar merasa nyaman dengan semua itu.” Jelas tiffany.

“hal- hal itu saja?”

“aniya.”

“apalagi?” tanya siwon membuat tiffany terdiam. Tiffany ragu, haruskah dia mengatakannya?. Mengatakan jika dia tetap bertahan dengan pernikahan yang disebabkan perjodohan ini karena sudah sejak lama dia jatuh cinta pada sang namja. Mungkin bukan sejak lama, tapi sejak awal. Bukan karena namja itu tampan dan kaya. Tapi ada sesuatu dalam diri siwon yang membuat tiffany tidak bisa lagi melihat namja lain selain siwon. Padahal dia bisa melihat siwon bahkan saat dirinya sedang memejamkan mata.

“masakanmu adalah yang terbaik.”  Karena tiffany diam saja. Akhirnya siwon kembali buka suara. “setelah memakan masakanmu, restaurant di hotel bintang lima pun tak dapat menandinginya. Aku tak suka makanan lain selain buatanmu dan oemmaku. Aku juga tak bisa tenang sebelum memastikan kau baik- baik saja. Memastikan kau makan dengan baik, memastikan kau tidur dengan baik, memastikan kesehatanmu baik, segalanya… segalanya tentang dirimu harus baik- baik saja. “ lanjut siwon.

“segala tentang diriku?”

“ne, segalanya. Termasuk keluargamu. Apa kau tahu suatu hal tentang yang kurasakan dan kupikirkan selama ini?. Aku menyayangi oemmamu seperti aku menyayangi oemmaku. Aku mendoakan mendiang appamu seperti aku mendoakan appaku. Aku mengkhawatirkan dongsaengmu seperti aku mengkhawatirkan dongsaengku. Di benakku tidak ada keluargamu atau keluargaku, yang ada adalah keluarga kita.”

“gomawo…” lirih tiffany dengan setetes air mata mengalir dari pelupuk matanya. Dia bukan sedih, hanya saja pernyataan siwon membuat hatinya tersentuh. Memang tak pernah ada kalimat cinta dari siwon dulu. Tapi ternyata siwon justru mencintai tiffany lebih besar dari namja atau mantan kekasih yang pernah dan sering mengatakan cinta pada tiffany. siwon mencintai tiffany secara utuh. Siwon menggenggam tangan tiffany lembut. Kemudian menarik telapak tangan itu dan mengecupnya. Siwon benar- benar membuat tiffany tersentuh saat ini.

“aku mencintaimu sebagai pendampingku. Aku mencintaimu sebagai orang yang menemani tidurku. Aku mencintai sebagai anaeku. Aku mencintaimu sebagai hwang minyoung. Aku mencintaimu sebagai kehidupanku. Jeongmal saranghaeyo. Aku benar- benar berterimakasih pada Tuhan karena telah menempatkanmu disisiku selama dua tahun dan hingga detik ini.”

Tes. Airmata kembali mengalir di pipi tiffany. perasaan bahagia benar- benar membuncah dari dalam dirinya mendengar penuturan  siwon barusan.

“ na d-“

Siwon menempatkan jari telunjuknya di bibir tiffany. “aku tahu . aku tahu kau mencintaiku. Karena itu setiap hari aku selalu belajar untuk mencintaimu lebih dan lebih baik.”

Sekarang tiffany tidak hanya menangis dengan meneteskan air mata. Saat ini, isakan mulai terdengar dari bibir tiffany. dia tidak lagi tahu bagaimana menggambarkan kebahagiaan yang dirasakannya saat ini. Tiffany merasa bahwa saat ini, dialah yeoja yang memiliki kehidupan paling baik, lengkap dan sempurna di belahan dunia manapun.

“jangan menangis.” Pinta siwon dengan mengusap airmata dipipi tiffany dengan ibu jarinya. Siwon merengkuh tubuh tiffany yang terasa mungil untuknya. Mengusap lembut punggung tiffany untuk membuat yeoja itu merasa lebih tenang.

“boleh aku meminta sesuatu?” tanya tiffany setelah isakannya mulai reda dalam pelukan siwon.

“selama aku bisa mengabulkannya.” Jawab siwon tak mau banyak berjanji. Mungkin namja lain akan berkata ‘apapun itu’ , ‘segalanya untukmu’ , ‘semua yang kau pinta’ , aku siap mengabulkan semua permintaanmu’, ‘bintang dilangit sekalipun akan kuambilkan untukmu’ atau yang paling simple ‘tentu’ dan banyak kata- kata manis lainnya. Lalu bagaimana jika sang yeoja benar- benar minta diambilkan bintang yang tergantung indah dilangit? Apa sang namja benar- benar akan mengabulkan permintaan itu? Itu hal yang nyaris mustahil. Tapi siwon sesungguhnya tahu, tiffany tak segila itu untuk meminta diambilkan bintang.

Karena tak ada kalimat yang keluar dari bibir tiffany, siwon akhirnya bertanya. “apa yang kau inginkan fany-ah?” kembali tak ada satu suku katapun yang diucapkan tiffany. Namun perlahan tiffany mulai bergerak, dia melepaskan pelukan siwon membuat siwon mengerutkan dahinya karena bingung. Setelah pelukan itu terlepas tiffany pun menatap siwon dengan intens membuat siwon semakin bingung. Perlahan tiffany mengangkat kedua lengannya keatas. Jemarinya mulai menyentuh kedua pipi siwon dan merengkuhnya.  Tiffany mulai mendekatkan wajahnya pada siwon dan , chu~. Tiffany mengecup bibir siwon dengan lembut. Awalnya tiffany hanya berniat mencium singkat  siwon –nampyeonnya. Namun hal tak terduga, siwon justru memegang tengkuk dan pinggang tiffany. menahannya dari gerakan sekecil apapun. Tiffany tentu tak menolak tindakan siwon. Karena yang menciumnya saat ini adalah napyeonnya sendiri.

Siwon menjauhkan wajahnya. Wajah keduanya memerah. Sesungguhnya setelah dua tahun pernikahan, ini barulah ciuman mereka yang kedua kalinya. Yang pertama tentu saja dihari mereka mengikrarkan janji sehidup semati, setelah mengucap sumpah tentu mempelai pria dipersilahkan mencium mempelai wanita.

“apa kau lapar? Kau pasti belum makan sejak penerbanganmu dari cina.” Ucap tiffany memecah keheningan yang tiba- tiba tercipta diantara keduanya.

“ne.” jawab siwon singkat, masih berusaha menutupi kegugupannya.

“kalau begitu aku begitu aku akan menghangatkan makanannya dulu, tunggulah sebentar siwon-ssi.” Ucap tiffany kemudian beranjak ingin menuju dapur. Namun langkah tiffany menjadi berat saat tiba- tiba seseorang memeluk tubuhnya dari belakang. Tentu saja itu siwon. Tubuh tiffany menegang saat siwon tidak hanya memeluknya tapi juga mencium leher jenjangnya.

“a-apa yang kau lakukan siwon-ssi?”

“boleh kali ini aku yang minta sesuatu?”

“ne?” tanya tiffany bingung.

“aku punya dua permintaan. Bisakah kau coba mengabulkannya?”

“mworago?” tanya tiffany semakin takut, karena nada bicara siwon yang terkesan seduktif.

“jangan lagi memanggilku ‘siwon-ssi’, aku ini napyeonmu.” Tiffany merasa lega dalam hatinya. Ternyata bukan apa yang ada dibenaknya yang siwon pinta.

“jadi, kau ingin aku memanngilmu apa?”

“oppa? chagi? Ah, ani… kau harus memanggilku ‘yeobo’.  Tidak ada penolakan! Kita sudah menikah, jadi sudah sewajarnya kita menggunakan panggilan seperti itu.” Ucap siwon mengintimidasi tiffany.

“baiklah, y-yeobo.” Tiffany tampak masih sanagt canggung dengan panggilan yang siwon pinta namun tiffany tetap menurutinya,

“kalau begitu lepaskan aku, aku mau menghangatkan makanan untuk makan malammu.” Lanjut tiffany.

“tadi kubilang, ‘aku punya dua permintaan.’ dan ‘Bisakah kau coba mengabulkannya?’. Aku belum mengatakannya yeobo.”

“apa itu? Jangan meminta makanan yang aneh- aneh! Ini sudah jam satu dini hari.” Ucap tiffany dengan tegas. Namun tiffany dapat merasakan kepala siwon yang saat ini berada dibahunya menggeleng.

“jadi apa yang kau minta yeobo?” tanya tiffany mulai kesal. Siwon membalikkan tubuh tiffany. menatapnya dalam dan kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah tiffany. Tiffany dapat merasakan deru napas siwon yang hangat, pertanda wajah siwon yang semakin dekat ke wajahnya. Namun bukannya mendorong tubuh siwon, tiffany justru menutup kedua matanya, dikalungkannya kedua lengannya dileher siwon. siwon pun memeluk pinggang tiffany dan memegang tengkuknya. Tangan- tangan siwon pun ikut bertindak nakal pada tubuh tiffany. Lama mereka melakukannya dan semakin lama mereka semakin tak dapat mengendalikan diri. Hingga tiffany melepas tautan bibir mereka karena dia butuh oksigen.

“apa permintaan keduamu adalah anak?” tanya tiffany pada siwon.

“ne.” jawab siwon dengan senyum seduktif di wajahnya.

“aku akan coba mengabulkannya. Dan aku tidak akan melakukan penolakan. Kita sudah menikah, jadi sudah sewajarnya kita melakukan itu.” Jawab tiffany seolah membalikkan perkataan siwon. Saat siwon memintanya memanggil yeobo.

Siwon tersenyum kemenangan mendengar jawaban tiffany. diangkatnya tubuh tiffany dengan sekali gerakan dan membawanya kekamar mereka berdua.

EENNNDDDD

Tidak boleh dilanjutkan. Readernya ada yang dibawah umur. Hehe .  ._.v



Viewing all articles
Browse latest Browse all 9

Latest Images

Trending Articles





Latest Images